Tulisan ini bukan untuk menghakimi para gay, namun sebagai jawaban
atas klaim sepihak yang penuh dusta yang digembar-gemborkan sebagai
fakta yang tanpa sadar akan memberikan sugesti bagi orang-orang normal
yang lugu. Beberapa propaganda tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Penelitian Kinsey menyatakan bahwa 1 dari 10 pria adalah Homoseksual sejati Dari
skala seksualitas yang dibuat oleh seksolog alm Alfred Kinsey,
heteroseksual hanya menempati SATU level saja, begitu pula dengan gay.
Biseks malah menempati 5 level dengan berbagai tendensi. Jika kedua
teori itu disatukan, maka artinya jumlah pria hetero sebenarnya sangat
sedikit karena kaum biseks merajai populasi! Bantahan atas hasil
penelitian Kinsey dapat dibaca dalam tulisan-tulisan berikut. Ten Percent Homosexual Myth 10% of Americans are gay — urban myth explored Kekeliruan Kinsey Ternyata cuma 1.7 persen 2. Manusia menjadi Homoseksual adalah karena masalah Genetika (Gay Gene)
Propaganda yang sering kita dengar misalnya, “Adalah keputusan Tuhan
untuk menjadikan kami gay” atau “Gay adalah akibat kelainan genetika,
kami tidak akan bisa mengubah itu”.
Gay gene adalah propaganda kaum homo yang sangat umum
digembar-gemborkan. Sudah puluhan tahun dilakukan penelitian tapi tidak
ada fakta ilmiah yang bisa 100 persen mendukung klaim tersebut. Gay Gene
adalah kontroversi yang sengaja dibuat-buat agar kaum Homo mendapatkan
pembenaran. Memang ada manusia yang terlahir hermaprodit alias kelamin
ganda, tapi tidak ada manusia yang terlahir dengan kelamin normal namun
punya kecenderungan homoseks. Gay adalah kecenderungan seksual yang
terjadi akibat faktor lingkungan, cara asuh, dan pergaulan yang salah.
Penyebab homoseks ini adalah fakta ilmiah yang bisa diterima oleh para
scientist, tapi tidak dengan gay gene. Setidaknya penyebab gay karena
faktor psikologis dan lingkungan lebih dapat diterima akal daripada
klaim “genetis” yang sudah diteliti selama puluhan tahun namun belum ada
buktinya.
Analisis tentang gay gene dapat dibaca pada artikel-artikel berikut. The Gay Gene: Assertions, Retractions, and Controversy Is There a “Gay Gene”? Runtuhnya Teori “Gay Gene” The Gay-Gene Hoax 3. Homoseksual tidak bisa disembuhkan
Bisakah homoseksual disembuhkan? Bisa, kalau manusia itu berniat
tulus dan bersungguh-sungguh. Salah satu buktinya adalah mantan leader
aktivis gay Amerika yang sudah “tobat”. Artikelnya dapat dibaca di sini. Usaha untuk “kembali ke jalan yang benar” dapat dibaca dari artikel-artikel berikut. 10 Situs Menarik tentang Penyembuhan Gay Treatment of Male Homosexuality: A Cognitive-Behavioral and Interpersonal Approach ‘Cure’ for homosexuality? Study: Some ‘gays’ can become ‘predominantly’ heterosexual with psychotherapy 4. Agama tidak melarang Homoseks
Ini propaganda yang paling “ngawur” karena jelas
sekali semua agama samawi melarang dan menghujat homoseksual seperti
yang terjadi pada kaum Sodom. Propaganda agama yang menyesatkan juga
dibuat oleh aktivis JIL (jaringan islam liberal) yang membenarkan
homoseksual sehingga muncul ungkapan “di agama Islam homoseksual tidak
berdosa, yang penting jangan anal seks”. Jika ada orang islam yang gay
atau ada pendeta yang menikah sesama jenis, itu bukan pembenaran.
Ajarannya tetap melarang homoseksual. ISLAM sebagai agama yang merupakan
rahmatan lil alamin atau rahmat terhadap seluruh isi alam, menerima
kaum lesbian, gay, biseksual, transeksual dan transgenital (LGBT)
sebagai salah satu penghuni alam, namun tidak menerima perilaku
homoseksual karena itu bertentangan dengan fitrah manusia. Selengkapnya
dapat dibaca di sini. Gay dalam Pandangan Kristen
Kristen juga melarang keras hubungan seks sejenis, baik dilakukan
dari kaum pria maupun wanita. Ada 2 kisah dari Alkitab yg menceritakan
bagaimana Tuhan menghancurkan dunia ini karena praktek hubungan seks
sejenis yang merajalela: (1) air bah dan (2) kisah Sodom dan Gomorah.
Selain itu, sudah jelas hukuman bagi orang-orang yang hidup dalam
hubungan sejenis, hukumannya adalah hukuman mati. IMAMAT
20:13 Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang
bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian,
pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka
sendiri.
Dari ketentuan dalam surat Imamat di atas, jelas bahwa orang-orang yang
melakukan hubungan seksual sesama jenis halal darahnya, dengan catatan
yang membunuh harus orang yang benar-benar tidak pernah melakukan
kesalahan dalam hidupnya (YOHANES 8:7).
Dan sudah pasti para homo dan lesbi pada saat hari penghakiman akan
langsung mendapat upahnya di Neraka. Jadi percuma mereka yang beragama
Kristen tapi berperilaku homo dan lesbi, berbuat baik dan banyak beramal
dalam hidupnya, karena itu semua tidak akan dihitung. Dalam pandangan
agama Kristen, masuk ke dalam kerajaan surga bukanlah karena perbuatan
baik, tapi karena anugerah kasih karunia. Dan anugrah kasih karunia itu
didapat melalui iman dan penurutan. 1 KOR 6:9
Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul,
penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit…
Jadi kalo ada pendeta yang menikahkan kaum gay, tanya dulu pendeta
itu dari sekte mana, karena kalau dari sekte-sekte yang sudah lama
berdiri, yang umur sekte itu sudah ratusan tahun, tidak akan pernah
mengijinkan pernikahan sejenis. Masalahnya, sekte-sekte baru dalam
kekristenan banyak bermunculan dan sekte-sekte inilah yang mau
memberikan kesempatan kaum homo dan lesbi untuk menikah secara sah. Tinjauan Medis
Pada dasarnya, hubungan seksual yang dilakukan oleh setiap pasangan
adalah sehat dan dianjurkan untuk meningkatkan kualitas hubungan antar
pasangan. Namun, ada beberapa kegiatan dari hubungan seksual yang
dilarang oleh para ahli kesehatan. Misalnya berhubungan seksual melalui
anal alias anal sex. Hubungan seks melalui dubur yang kerap dikenal
dengan nama anal seks ini memang telah cukup dikenal. Bahkan, aktifitas
seksual ini konon telah dilakukan sejak berabad-abad yang lalu. Menurut
Dr. Boyke Nugraha, hubungan seksual melalui anal sangat tidak dianjurkan
karena berdampak buruk terhadap kesehatan.
Mengapa dilarang? Sebab, di dalam dubur itu bersarang beragam bakteri
yang bersifat patogan yang berhasil dikeluarkan dari tubuh bersama
feses. Tindakan sodomi atau melakukan hubungan intim dan penetrasi
melalui dubur itu justru akan berpotensi memasukkan kembali kuman-kuman
itu ke dalam tubuh. Selain itu, hubungan intim melalui anal seks ini
juga akan menimbulkan berbagai penyakit ‘aneh’ dan berbahaya, seperti
hepatitis C dan HIV-AIDS. Hal ini telah terbukti secara jelas melalui
temuan penelitian dari pakar kesehatan di luar negeri. Jadi, sebaiknya
setiap pasangan harus menghindari aktifitas penetrasi anal ini dalam
hubungan seksualnya, demi kesehatan. Anus dan Vagina benar-benar sangat
berbeda. Vagina memang diciptakan untuk berhubungan seks, sedangkan anus
seperti yang anda tahu, merupakan tempat pembuangan faeces (kotoran),
jadi di sanalah segala macam kuman bersarang.
Morbi leo risus, porta ac consectetur ac, vestibulum at eros. Fusce dapibus, tellus ac cursus commodo, tortor mauris condimentum nibh, ut fermentum massa justo sit amet risus.