Mengikuti Tuntunan Tuhan

0 Comments

TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.(Keluaran 13:21)
 
Ayat di atas berbicara tuntunan Tuhan kepada bangsa Israel pada saat Musa dipilih oleh Allah membawa keluar bangsa Israel dari Mesir.Demikianlah pula hal yang sama dilakukan oleh Tuhan kepada orang majus. Tuhan memberikan kepada mereka bintang. Ketika mereka melihat bintang tersebut, mereka segera percaya danmengikuti petunjuk Tuhan untuk menemukan bayi Yesus. Oleh karena itu, perjalanan mereka dituntun oleh Tuhan, langkah kaki mereka diarahkan oleh Tuhan, jalan yang salah dihindarkan, jalan yang benar dibukakan, ada pertolongan, ada perlindungan, dan ada penyertaan Tuhan yang luar biasa. Itu sebabnya mereka berhasil menemukan yang mereka cari.
 
Henry Richards seorang missionaris Amerika yang bertugas di desa Banza Mateke Afrika merupakan salah seorang missionaris yang tergabung dalam badan misi yang bernama “Livingstone Inland Mission”. Henry punya pengalaman yang menarik yang kadang juga dapat membuat kita tertawa mendengarnya. Henry bercerita: Oleh karena tugas sebagai misionari, maka ia diperlengkapi untuk menjadi seorang guru, dan tentunya sebagai seorang guru ialah adalah seorang yang cakap di dalam mengajar. Di desa itu, sebagaimana layaknya seorang misionari maka ia mengajarkan Firman Tuhan secara berurutan kepada orang desa yang baru dimenangkan. Saat itu ia sampai pada Injil Lukas untuk diajarkan secara berurutan. Henry dengan antusias mengajar orang desa namun ia berhenti pada satu ayat yang ia pergumulkan dengan sungguh-sungguh. Ayat tersebut ada di dalam Lukas 6:30 yang berbunyi: “Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.” Henry menyadari bahwa mereka yang bertobat dan sudah dimenangkan kebanyakan adalah pengemis. Dan desa dipenuhi oleh orang-orang semacam ini yang ingin minta segala sesuatu yang ia miliki. Oleh karenanya saat itu ia bergumul dalam pergumulan yang berat. Henry mencoba mengatasinya dengan cara mengulang berkali-kali untuk mengulur-ulur waktu, sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengajarkannya kepada orang-orang tersebut. Dan seperti dugaannya sebelumnya, satu persatu orang desa yang kebanyakan pengemis itu mulai memintai barang-barangnya. Mulai dari barang-barang yang ia bawa bahkan sampai pada pakaian yang ia kenakan. Sampai dikatakan dalam cerita ini ia hanya mengenakan pakaian dalam.  Ketaatan dalam mengikut tuntunan bagi Henry berbuah mahal dan menyakitkan. Namun Henry pasrah menerimanya oleh karena ia lebih mementingkan firman daripada kepentingan diri sendiri. Namun apa yang terjadi kemudian?  Pelan namun pasti mujizat terjadi. Orang-orang yang meminta barang Henry berkumpul dan membicarakannya. Dan mereka semua merasakan betapa Henry adalah seorang yang memiliki  keistimewaan karena jarang ada orang yang memiliki sifat yang demikian. Mereka berkesimpulan  bahwa orang yang tidak mementingkan diri sendiri pastilah hamba Tuhan yang benar. Akhirnya semua orang yang meminta barang-barang Henry mulai mengembalikannya satu persatu.  Inilah buah dalam mengikut tuntunan Tuhan.


You may also like

Tidak ada komentar: