My Diary

Terjun ke dunia politik dan pemerintahan bkn pilihan mainstream bagi anak muda zaman sekarang. Karena itu, tidak byk birokrat atau politisi muda yang mampu memegang peran besar atau memberikan warna berbeda dibidangnya. Berbekal perjuangan keras dan selalu berupaya melahirkan pemikiran baru...

POPULARITAS dan kemampuan Najwa terkait dgn pemahaman di bidang hukum dan politik menjadi magnet bagi sejumlah partai politik. Bahkan dia sempat beberapa kali ditawari menjadi calon anggota DPR dan calon pemimpin daerah. "Tawaran gabungan parpol muncul sejak 2004. Dari partai nasionalis, partai islam, juga partai baru. Tahun 2009 jga ada. Mungkin karena saat itu ada ketentuan porsi 30 % caleg perempuan" kenang Nana.

Belum lama ini bahkan dia didekati untuk menjadi wakil salah seorang tokoh yg mencalonkan diri menjadi wali kota Makasar. Sejauh ini, semua tawaran tersebut ditolak. Nana masih bisa berkontribusi byk dlm dunia jurnalistik untuk saat ini jika dibandingkan terjun ke dunia politik. Beberapa rekannya dari bidang yg sama lebih dlu memberanikan diri masuk ke parlemen. Dia merasa kagum atas keberanian semacam itu, apalagi jika kepindahan profesi tersebut dilandasi niat memperbaiki negri dari dalam sistem.

"Menurut saya, itu keberanian yg harus terus didorong. Terus dorong byk orang baik terjun ke dunia politik," tutur presenter yg terkenal dgn byk pertanyaan kritisnya tersebut. Hal semacam itu menamjg harus dilakukan. Mengingat, sistem dinegara qta saat ini, akses kekuasaan terbesar memang lewat parpol. Namun, Nana merasa belum perlu kesana dalam waktu dkt ini.

Kepedulian terhadap terciptanya good governance tidak harus dilakukan secara langsung didunia politik dan pemerintahan. Najwa Shihab mampu melakukannya dgn dari sisi luar dgn memanfaatkan media massa. Melalui tayangan Mata Najwa, dia punya visi besar mengajak seluruh masyarakat untuk lebih melek terhadap kehidupan politik dan hukum..